Workshop art 3
Lembaga Seni Dan Budaya
SAORAJA
Senin, 16 Desember 2013
Kamis, 31 Oktober 2013
Dampak Pengelolaan Limbah Pabrik
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatu
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan,
tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah
Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya
yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
dengan judul ” DAMPAK PENGELOLAAN LIMBAH
PABRIK ”.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari
berbagai pihak Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa
memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari
kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat
lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi
semua pembaca.
Makassar, 30 Oktober 2013
DAFTAR ISI
1. KATA
PENGANTAR …………………………………………….
2. DAFTAR
ISI ………………………………………………………
3. BAB
I ………………………………………………………………
·
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
4.
BAB
II………………………………………………………….
·
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Limbah
B. Karakteristik Limbah
C. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Limbah Terhadap
Lingkungan
D. Sumber
Dan Jenis limbah
E. Dampak
Limbah
F. Dampak
Limbah Bagi Kesehatan
G. Penanganan
Limbah
5.
BAB III……………………………………………………………........
·
PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
·
LATAR BELAKANG
Dimulai dengan makin maraknya industri besar yang berdiri serta
kehidupan masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Mulailah
timbuh tumpukan limbah atau pun sampah yang tidak di buang sebagaimana
mestinya. Hal ini berakibat pada kehidupan manusia di bumi yang menjadi tidak
sehat sehingga menurunkan kualitas kehidupan terutama pada lingkungan sekitar.
Maka dari itu karya tulis ini akan dilengkapi dengan faktor – faktor yang timbul dan upaya – upaya yang dapat dilakukan mengenai masalah limbah. Oleh karena itu, kami telah susun karya tulis ini dengan rinci. Dengan maksud supaya makalah tentang Dampak Limbah serta Penanggulangannya ini dapat dijadikan masukan untuk membenahi kualitas kehidupan karena adanya limbah ataupun sampah yang tidak di buang sebagaimana mestinya.
Maka dari itu karya tulis ini akan dilengkapi dengan faktor – faktor yang timbul dan upaya – upaya yang dapat dilakukan mengenai masalah limbah. Oleh karena itu, kami telah susun karya tulis ini dengan rinci. Dengan maksud supaya makalah tentang Dampak Limbah serta Penanggulangannya ini dapat dijadikan masukan untuk membenahi kualitas kehidupan karena adanya limbah ataupun sampah yang tidak di buang sebagaimana mestinya.
Pada makalah ini terdapat beberapa cara yang dapat ditempuh guna meminimalisir dampak dari limbah ataupun sampah dan akhirnya kita dapat bersama mengurangi dampak dari adanya limbah ataupun sampah. Karena sampah sebenarnya ada juga yang masih dapat dimanfaatkan terutama limbah hewan yang dapt dijadiak pupuk atau limbah plastic dengan cara mendaur ulang serta limbah lain yang bias dimanfaatkan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Limbah
Limbah
adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah) atau juga dapat
dihasilkan oleh alam yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu
tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila
ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia organik dan
anorganik.
Kehadiran
limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan
manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.penanganan limbah
ini tentunya tidak hanya sekedar mengolahnya/ mendaur ulangnya langsung tanpa
memperhatikan jenis limbah dan cara penangannanya klarena dari setiap limbah
yang ada mempunyai cirri berbeda terhadap dampak yang ditimbulkanya.
B.
Karakteristik Limbah
Limbah
mempunyai karakteristik sebagai berikut :
·
Berukuran mikro
Karekteristik
ini merupakan karakterisik pada besar kecilnya limbah/ volumenya. Contoh dari
limbah yang berukuran mikro atau kecil atau bahkan tidak bias terlihat adalah
limbah industri berupa bahan kimia yang tidak terpakai yang di buang tidak
sesuai dengan prosedur pembuangan yang dianjurkan.
·
Dinamis
pencemarannya
yang tidak dalam waktu singkat menyebar dan mengakibatkan pencermaran. Biasanya
limbah dalam menyerbar di perlukan waktu yang cukup lama dan tidak diketahui
dengan hanya melihat saja. Hal ini dikarenakan ukuran limbah yang tidak dapat
dilihat.
·
Berdampak luas (penyebarannya)
Luasnya
dampak yang di timbulkan oleh limbah ini merupakan efek dari karakteristik
limbah yang berukuran mikro yang tak dapat dilihat dengan mata tellanjang.
Contoh dari besarnya dampak yang ditimbulkan yaitu adanya istilah “Minamata
disease” atau keracunan raksa (Hg) di Jepang yang mengakibatkan nelayan-nelayan
mengidap paralis (hilangnya kemampuan untuk bergerak karena kerusakan pada
saraf). Kejadian ini terajadi di Teluk Minamata dan Sungai Jintsu karena
pencemaran oleh raksa (Hg).
·
Berdampak jangka panjang (antar generasi)
Dampak
yang ditimbulkan limbah terutama limbah kimia biasanya tidak sekedar berdampak
pada orang yang terkena tetapi dapat mengakibatkan turunannya mengalami hal
serupa.
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pencemaran limbah terhadap lingkungan.
·
Volume Limbah.
·
Kandungan Bahan Pencemar.
·
Frekuensi Pembuangan
Limbah.
D.
Sumber dan Jenis Limbah.
Sumber
Limbah :
·
Aktivitas manusia,
·
Akifitas alam,
·
Perkembangan industri,
·
Modernisasi,
·
Pertambahan penduduk.
·
Jenis Limbah :
·
Garbage / Sampah yang mudah membusuk,
·
Rubbish / Sampah yang tidak membusuk,
·
Ashes / Sejenis abu hasil dari proses pembakaran,
·
Dead animal / Bangkai hewan,
·
Street sweeping / Sampah atau kotoran yang berserakan di jalan,
·
Industrial waste / benda padat sisa dari industry yang tidak
tepakai atau dibuang.
E.
Dampak Limbah
·
Limbah Industri Pangan
Sektor
Industri/usaha kecil pangan yang mencemari lingkungan antara lain ; tahu,
tempe, tapioka dan pengolahan ikan (industri hasil laut). Limbah usaha kecil
pangan dapat menimbulkan masalah dalam penanganannya karena mengandung sejumlah
besar karbohidrat, protein, lemak , garam-garam, mineral, dan sisa sisa bahan
kimia yang digunakan dalam pengolahan dan pembersihan. Sebagai contohnya limbah
industri tahu, tempe, tapioka industri hasil laut dan industri pangan lainnya,
dapat menimbulkan bau yang menyengat dan polusi berat pada air bila
pembuangannya tidak diberi perlakuan yang tepat.
Air
buangan (efluen) atau limbah buangan dari pengolahan pangan dengan Biological
Oxygen Demand ( BOD) tinggi dan mengandung polutan seperti tanah, larutan
alkohol, panas dan insektisida. Apabila efluen dibuang langsung ke suatu
perairan akibatnya menganggu seluruh keseimbangan ekologik dan bahkan dapat
menyebabkan kematian ikan dan biota perairan lainnya.
·
Limbah Industri Kimia & Bahan Bangunan
Industri
kimia seperti alkohol dalam proses pembuatannya membutuhkan air sangat besar,
mengeakibatkan pula besarnya limbah cair yang dikeluarkan kelingkungan
sekitarnya. Air limbahnya bersifat mencemari karena didalamnya terkandung
mikroorganisme, senyawa organik dan anorganik baik terlarut maupun tersuspensi
serta senyawa tambahan yang terbentuk selama proses permentasi berlangsung.
Industri
ini mempunyai limbah cair selain dari proses produksinya juga, air sisa
pencucian peralatan, limbah padat berupa onggokan hasil perasan, endapan Ca
SO4, gas berupa uap alkohol. kategori limbah industri ini adalah llimbah bahan
beracun berbahayan (B3) yang mencemari air dan udara. Gangguan terhadap
kesehatan yang dapat ditimbulkan efek bahan kimia toksik :
a.
Keracunan yang akut, yakni keracunan akibat masuknya dosis
tertentu kedalam tubuh melalui mulut, kulit, pernafasan dan
akibatnya dapat dilihat dengan segera, misalnya keracunan H2S, Co dalan dosis tinggi. Dapat menimbulkan lemas dan kematian. Keracunan Fenal dapat menimbulkan sakit perut dan sebagainya.
tertentu kedalam tubuh melalui mulut, kulit, pernafasan dan
akibatnya dapat dilihat dengan segera, misalnya keracunan H2S, Co dalan dosis tinggi. Dapat menimbulkan lemas dan kematian. Keracunan Fenal dapat menimbulkan sakit perut dan sebagainya.
b.
Keracunan kronis, sebagai akibat masuknya zat-zat toksis kedalam tubuh dalam
dosis yang kecil tetapi terus menerus dan berakumulasi dalam tubuh, sehingga
efeknya baru terasa dalam jangka panjang misalnya keracunan timbal, arsen,
raksa, asbes dan sebagainya.
Limbah Industri Sandang Kulit & Aneka
Sektor
sandang dan kulit seperti pencucian batik, batik printing, penyamakan kuit
dapat mengakibatkan pencemaran karena dalam proses pencucian memerlukanair
sebagai mediumnya dalam jumlah yang besar. Proses ini menimbulkan air buangan
(bekas Proses) yang besar pula, dimana air buangan mengandung sisa-sisa warna,
BOD tinggi, kadar minyak tinggi dan beracun (mengandung limbah B3 yang tinggi).
Limbah Industri Logam & Ekektronika
Bahan
buangan yang dihasilkan dari industr besi baja seperti mesin bubut, cor logam
dapat menimbulkan pemcemaran lingkungan. Sebagian besar bahan pencemarannya
berupa debu, asap dan gas yang mengotori udarasekitarnya. Selain pencemaran
udara oleh bahan buangan, kebisingan yang ditimbulkan mesin dalam industri baja
(logam) mengganggu ketenangan sekitarnya. kadar bahan pencemar yang tinggi dan
tingkat kebisingan yang berlebihan dapat mengganggu kesehatan manusia baik yang
bekerja dalam pabrik maupun masyarakat sekitar.
Walaupun
industri baja/logam tidak menggunakan larutan kimia, tetapi industri ini
memcemari air karena buanganya dapat mengandung minyak pelumas dan asam-asam
yang berasal dari proses pickling untukmembersihkan bahan plat, sedangkan bahan
buangan padat dapat dimanfaatkan kembali.
Bahaya
dari bahan-bahan pencemar yang mungkin dihaslkan dari proses- proses dalam
industri besi-baja/logam terhadap kesehatan yaitu :
· Debu,
dapat menyebabkan iritasi, sesak nafas
· Kebisingan,
mengganggu pendengaran, menyempitkan pembuluh darah, ketegangan otot, menurunya
kewaspadaan, kosentrasi pemikiran dan efisiensi kerja.
·
Karbon Monoksida (CO), dapat menyebabkan gangguan serius, yang diawali dengan
napas pendek dan sakit kepala, berat, pusing-pusing pikiran kacau dan
melemahkan penglihatan dan pendengaran. Bila keracunan berat, dapat
mengakibatkan pingsan yang bisa diikuti dengan kematian.
·
Karbon Dioksida (CO2), dapat mengakibatkan sesak nafas, kemudian sakit kepala,
pusing-pusing, nafas pendek, otot lemah, mengantuk dan telinganya berdenging.
·
Belerang Dioksida (SO2), pada konsentrasi 6-12 ppm dapat menyebabkan iritasi
pada hidung dan tenggorokan, peradangan lensa mata (pada konsentrasi 20 ppm),
pembengkakan paru-paru/celah suara.
·
Minyak pelumas, buangan dapat menghambat proses oksidasi
biologi dari sistem lingkungan, bila bahan pencemar dialirkan
keseungai, kolam atau sawah dan sebagainya.
biologi dari sistem lingkungan, bila bahan pencemar dialirkan
keseungai, kolam atau sawah dan sebagainya.
· Asap,
dapat mengganggu pernafasan, menghalangi pandangan, dan bila tercampur dengan
gas CO2, SO2, maka akan memberikan pengaruh yang nenbahayakan seperti yang
telah diuraikan diatas.
Berbagai
pabrik industri dianatara bahan bakunya banyak mempergunakan zat-zat kimia
organik maupun anorganik. Sebagai hasil pengolahannya selai menghasilkan
produk-produk yang berguna bagi kehidupan manusia, juga fakta menunjukkan bahwa
limbah-limbah negatif bagi kesehatan manusia dan kelestarian lingkungannya.
Diantara
efek limbah berbahanya terhadap kesehatan manusia adalah karena sifat toksik
bahan yang dikandung dalam limbah tersebut. Berbagai jenis penyakit yang dapat
terjadi karena limbah berbahaua adalah; penyakit pneumoniosis, silicosis,
byssinosis, siderosis, talkosis dan berbagai jenis keracunan lainnya.
Penyakit-penyakit
yang ditimbulkan dari limbah berbahaya dapat bersifat akut dan kronis. Terutama
limbah berbahaya toksis, dimana proses reaksinya sangat kompleks.
Secara
umum rantai reaksi menimbulkan efek terhadap kesehatan manusia dapat di bagi
dalam tiga face, yaitu: (1) face paparan atau eksposisi, (2) face
tokso-kenetik, dan (3) face tokso – dinamik.
Face
paparan dapat terjadi secara oral, melalui saluran pencemaran, atau melalui
kulit. Pada face tokso-kinetik ada dua proses yang memainkan peranan penting,
yaitu;
1.
Transpor yang meliputi absorbsi yang disebut, dan ekskresi.
2.
Perubahan metabolik yang disebut juga botransformasi yang sering menyebabkan
ketidakaktifan zat yang diserap. namun perubahan biokimiawi dalam organisme
dapat mengakibatkan juga pembentukan senyawa aktif dan dengan demikian
mengakibatkan bioaktivasi.
Face
tokso-dinamik meliputi interaksi antara molekul zat aktif atau zat racun dan
tempat kerja spesifik, yaitu reseptor. Interaksi ini menghasilkan induksi suatu
stimulus (rangsangan) yang dimulai dari proses biokimia dan biofisika dan
akhirnya menyebabkan efek bagi kesehatan manusia.
F.
Dampak limbah bagi Kesehatan
·
Timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat
mendorong penularan infeksi,
·
Timbulan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan
tikus,
·
Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus
yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air
minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan
cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai,
·
Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit),
·
Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu
contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia).
Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaaan binatang ternak melalui
makanannya yang berupa sisa makanan/sampah,
·
Sampah beracun.
Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
G.
Dampak limbah bagi Lingkungan
Pencemaran
darat yang dapat ditimbulkan oleh sampah misalnya ditinjau dari segi kesehatan
sebagai tempat bersarang dan menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau
dari segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika (tidak sedap dipandang
mata).
Cairan
rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air.
Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan
lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.
Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan
gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam
konsentrasi tinggi dapat meledak.
Macam
pencemarann perairan yang ditimbulkan oleh sampah misalnya terjadinya perubahan
warna dan bau pada air sungai, penyebaran bahan kimia dan mikroorganisme yang
terbawa air hujan dan meresapnya bahan-bahan berbahaya sehingga mencemari sumur
dan sumber air. Bahan-bahan pencemar yang masuk kedalam air tanah dapat muncul
ke permukaan tanah melalui air sumur penduduk dan mata air. Jika bahan pencemar
itu berupa B3 (bahan berbahaya dan beracun) mislnya air raksa (merkuri), chrom,
timbale, cadmium, maka akan berbahaya bagi manusia, karena dapat menyebabkan
gangguan pada syaraf, cacat pada bayi, kerusakan sel-sel hati atau ginjal.
Baterai bekas (untuk senter, kamera, sepatu menyala, jam tangan) mengandung
merkuri atau cadmium, jangan di buang disembarang tempat karena B3 didalamnya
dapat meresap ke sumur penduduk.
Macam
pencemaran udara yang ditimbulkannya misalnya mengeluarkan bau yang tidak
sedap, debu gas-gas beracun. Pembakaran sampah dapat meningkatkan
karbonmonoksida (CO), karbondioksida (CO2) nitrogen-monoksida (NO), gas
belerang, amoniak dan asap di udara. Asap di udara, asap yang ditimbulkan dari
bahan plastik ada yang bersifat karsinogen, artinya dapat menimbulkan kanker,
berhati-hatilah dalam membakar sampah.
Cairan
dari limbah – limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan airnya sehingga
mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat mati sehingga mungkin lama
kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia juga mengkonsumsi atau menggunakan
air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga menusia akan terkena dampak limbah
baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain mencemari, air lingkungan
juga menimbulkan banjir karena banyak orang-orang yang membuang limbah rumah
tanggake sungai, sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air tidak
dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga dapat
meresahkan para penduduk. Dampak lain,
·
Menurunnya kualitas lingkungan,
·
Menurunnya estetika lingkungan,
·
Terhambatnya pembangunan negara.
G. Penanganan Limbah
·
Pencegahan dan Pengurangan Sampah dari Sumbernya,
Kegiatan
ini dimulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan sampah organik dan
anorganik dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik disetiap
kawasan.
·
Pemanfaatan Kembali
a. Kegiatan pemanfaatan sampah kembali seperti composting (pengomposan). Sampah yang mudah membusuk dapat diubah menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan untuk melestarikan lingkungan.
a. Kegiatan pemanfaatan sampah kembali seperti composting (pengomposan). Sampah yang mudah membusuk dapat diubah menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan untuk melestarikan lingkungan.
b.
Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan yang berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang. Sedangkan pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya menjual barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol, gelas dan botol air minum dalam kemasan.
Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan yang berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang. Sedangkan pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya menjual barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol, gelas dan botol air minum dalam kemasan.
Tempat
Pembuangan Sampah Akhir
Sisa sampah yang tidak dapat dimanfaatkan secara ekonomis baik dari kegiatan composting maupun pemanfaatan sampah anorganik, jumlahnya mencapai ± 10%, harus dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA). Di Indonesia, pengelolaan TPA menjadi tanggung jawab masing-masing Pemda.
Sisa sampah yang tidak dapat dimanfaatkan secara ekonomis baik dari kegiatan composting maupun pemanfaatan sampah anorganik, jumlahnya mencapai ± 10%, harus dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA). Di Indonesia, pengelolaan TPA menjadi tanggung jawab masing-masing Pemda.
BAB
III
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai
materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Dampak Pengelolaan Limbah Pabrik
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatu
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan,
tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah
Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya
yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
dengan judul ” DAMPAK PENGELOLAAN LIMBAH
PABRIK ”.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari
berbagai pihak Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa
memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari
kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat
lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi
semua pembaca.
Makassar, 30 Oktober 2013
DAFTAR ISI
1. KATA
PENGANTAR …………………………………………….
2. DAFTAR
ISI ………………………………………………………
3. BAB
I ………………………………………………………………
·
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
4.
BAB
II………………………………………………………….
·
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Limbah
B. Karakteristik Limbah
C. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Limbah Terhadap
Lingkungan
D. Sumber
Dan Jenis limbah
E. Dampak
Limbah
F. Dampak
Limbah Bagi Kesehatan
G. Penanganan
Limbah
5.
BAB III……………………………………………………………........
·
PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
·
LATAR BELAKANG
Dimulai dengan makin maraknya industri besar yang berdiri serta
kehidupan masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Mulailah
timbuh tumpukan limbah atau pun sampah yang tidak di buang sebagaimana
mestinya. Hal ini berakibat pada kehidupan manusia di bumi yang menjadi tidak
sehat sehingga menurunkan kualitas kehidupan terutama pada lingkungan sekitar.
Maka dari itu karya tulis ini akan dilengkapi dengan faktor – faktor yang timbul dan upaya – upaya yang dapat dilakukan mengenai masalah limbah. Oleh karena itu, kami telah susun karya tulis ini dengan rinci. Dengan maksud supaya makalah tentang Dampak Limbah serta Penanggulangannya ini dapat dijadikan masukan untuk membenahi kualitas kehidupan karena adanya limbah ataupun sampah yang tidak di buang sebagaimana mestinya.
Maka dari itu karya tulis ini akan dilengkapi dengan faktor – faktor yang timbul dan upaya – upaya yang dapat dilakukan mengenai masalah limbah. Oleh karena itu, kami telah susun karya tulis ini dengan rinci. Dengan maksud supaya makalah tentang Dampak Limbah serta Penanggulangannya ini dapat dijadikan masukan untuk membenahi kualitas kehidupan karena adanya limbah ataupun sampah yang tidak di buang sebagaimana mestinya.
Pada makalah ini terdapat beberapa cara yang dapat ditempuh guna meminimalisir dampak dari limbah ataupun sampah dan akhirnya kita dapat bersama mengurangi dampak dari adanya limbah ataupun sampah. Karena sampah sebenarnya ada juga yang masih dapat dimanfaatkan terutama limbah hewan yang dapt dijadiak pupuk atau limbah plastic dengan cara mendaur ulang serta limbah lain yang bias dimanfaatkan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Limbah
Limbah
adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah) atau juga dapat
dihasilkan oleh alam yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu
tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila
ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia organik dan
anorganik.
Kehadiran
limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan
manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.penanganan limbah
ini tentunya tidak hanya sekedar mengolahnya/ mendaur ulangnya langsung tanpa
memperhatikan jenis limbah dan cara penangannanya klarena dari setiap limbah
yang ada mempunyai cirri berbeda terhadap dampak yang ditimbulkanya.
B.
Karakteristik Limbah
Limbah
mempunyai karakteristik sebagai berikut :
·
Berukuran mikro
Karekteristik
ini merupakan karakterisik pada besar kecilnya limbah/ volumenya. Contoh dari
limbah yang berukuran mikro atau kecil atau bahkan tidak bias terlihat adalah
limbah industri berupa bahan kimia yang tidak terpakai yang di buang tidak
sesuai dengan prosedur pembuangan yang dianjurkan.
·
Dinamis
pencemarannya
yang tidak dalam waktu singkat menyebar dan mengakibatkan pencermaran. Biasanya
limbah dalam menyerbar di perlukan waktu yang cukup lama dan tidak diketahui
dengan hanya melihat saja. Hal ini dikarenakan ukuran limbah yang tidak dapat
dilihat.
·
Berdampak luas (penyebarannya)
Luasnya
dampak yang di timbulkan oleh limbah ini merupakan efek dari karakteristik
limbah yang berukuran mikro yang tak dapat dilihat dengan mata tellanjang.
Contoh dari besarnya dampak yang ditimbulkan yaitu adanya istilah “Minamata
disease” atau keracunan raksa (Hg) di Jepang yang mengakibatkan nelayan-nelayan
mengidap paralis (hilangnya kemampuan untuk bergerak karena kerusakan pada
saraf). Kejadian ini terajadi di Teluk Minamata dan Sungai Jintsu karena
pencemaran oleh raksa (Hg).
·
Berdampak jangka panjang (antar generasi)
Dampak
yang ditimbulkan limbah terutama limbah kimia biasanya tidak sekedar berdampak
pada orang yang terkena tetapi dapat mengakibatkan turunannya mengalami hal
serupa.
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pencemaran limbah terhadap lingkungan.
·
Volume Limbah.
·
Kandungan Bahan Pencemar.
·
Frekuensi Pembuangan
Limbah.
D.
Sumber dan Jenis Limbah.
Sumber
Limbah :
·
Aktivitas manusia,
·
Akifitas alam,
·
Perkembangan industri,
·
Modernisasi,
·
Pertambahan penduduk.
·
Jenis Limbah :
·
Garbage / Sampah yang mudah membusuk,
·
Rubbish / Sampah yang tidak membusuk,
·
Ashes / Sejenis abu hasil dari proses pembakaran,
·
Dead animal / Bangkai hewan,
·
Street sweeping / Sampah atau kotoran yang berserakan di jalan,
·
Industrial waste / benda padat sisa dari industry yang tidak
tepakai atau dibuang.
E.
Dampak Limbah
·
Limbah Industri Pangan
Sektor
Industri/usaha kecil pangan yang mencemari lingkungan antara lain ; tahu,
tempe, tapioka dan pengolahan ikan (industri hasil laut). Limbah usaha kecil
pangan dapat menimbulkan masalah dalam penanganannya karena mengandung sejumlah
besar karbohidrat, protein, lemak , garam-garam, mineral, dan sisa sisa bahan
kimia yang digunakan dalam pengolahan dan pembersihan. Sebagai contohnya limbah
industri tahu, tempe, tapioka industri hasil laut dan industri pangan lainnya,
dapat menimbulkan bau yang menyengat dan polusi berat pada air bila
pembuangannya tidak diberi perlakuan yang tepat.
Air
buangan (efluen) atau limbah buangan dari pengolahan pangan dengan Biological
Oxygen Demand ( BOD) tinggi dan mengandung polutan seperti tanah, larutan
alkohol, panas dan insektisida. Apabila efluen dibuang langsung ke suatu
perairan akibatnya menganggu seluruh keseimbangan ekologik dan bahkan dapat
menyebabkan kematian ikan dan biota perairan lainnya.
·
Limbah Industri Kimia & Bahan Bangunan
Industri
kimia seperti alkohol dalam proses pembuatannya membutuhkan air sangat besar,
mengeakibatkan pula besarnya limbah cair yang dikeluarkan kelingkungan
sekitarnya. Air limbahnya bersifat mencemari karena didalamnya terkandung
mikroorganisme, senyawa organik dan anorganik baik terlarut maupun tersuspensi
serta senyawa tambahan yang terbentuk selama proses permentasi berlangsung.
Industri
ini mempunyai limbah cair selain dari proses produksinya juga, air sisa
pencucian peralatan, limbah padat berupa onggokan hasil perasan, endapan Ca
SO4, gas berupa uap alkohol. kategori limbah industri ini adalah llimbah bahan
beracun berbahayan (B3) yang mencemari air dan udara. Gangguan terhadap
kesehatan yang dapat ditimbulkan efek bahan kimia toksik :
a.
Keracunan yang akut, yakni keracunan akibat masuknya dosis
tertentu kedalam tubuh melalui mulut, kulit, pernafasan dan
akibatnya dapat dilihat dengan segera, misalnya keracunan H2S, Co dalan dosis tinggi. Dapat menimbulkan lemas dan kematian. Keracunan Fenal dapat menimbulkan sakit perut dan sebagainya.
tertentu kedalam tubuh melalui mulut, kulit, pernafasan dan
akibatnya dapat dilihat dengan segera, misalnya keracunan H2S, Co dalan dosis tinggi. Dapat menimbulkan lemas dan kematian. Keracunan Fenal dapat menimbulkan sakit perut dan sebagainya.
b.
Keracunan kronis, sebagai akibat masuknya zat-zat toksis kedalam tubuh dalam
dosis yang kecil tetapi terus menerus dan berakumulasi dalam tubuh, sehingga
efeknya baru terasa dalam jangka panjang misalnya keracunan timbal, arsen,
raksa, asbes dan sebagainya.
Limbah Industri Sandang Kulit & Aneka
Sektor
sandang dan kulit seperti pencucian batik, batik printing, penyamakan kuit
dapat mengakibatkan pencemaran karena dalam proses pencucian memerlukanair
sebagai mediumnya dalam jumlah yang besar. Proses ini menimbulkan air buangan
(bekas Proses) yang besar pula, dimana air buangan mengandung sisa-sisa warna,
BOD tinggi, kadar minyak tinggi dan beracun (mengandung limbah B3 yang tinggi).
Limbah Industri Logam & Ekektronika
Bahan
buangan yang dihasilkan dari industr besi baja seperti mesin bubut, cor logam
dapat menimbulkan pemcemaran lingkungan. Sebagian besar bahan pencemarannya
berupa debu, asap dan gas yang mengotori udarasekitarnya. Selain pencemaran
udara oleh bahan buangan, kebisingan yang ditimbulkan mesin dalam industri baja
(logam) mengganggu ketenangan sekitarnya. kadar bahan pencemar yang tinggi dan
tingkat kebisingan yang berlebihan dapat mengganggu kesehatan manusia baik yang
bekerja dalam pabrik maupun masyarakat sekitar.
Walaupun
industri baja/logam tidak menggunakan larutan kimia, tetapi industri ini
memcemari air karena buanganya dapat mengandung minyak pelumas dan asam-asam
yang berasal dari proses pickling untukmembersihkan bahan plat, sedangkan bahan
buangan padat dapat dimanfaatkan kembali.
Bahaya
dari bahan-bahan pencemar yang mungkin dihaslkan dari proses- proses dalam
industri besi-baja/logam terhadap kesehatan yaitu :
· Debu,
dapat menyebabkan iritasi, sesak nafas
· Kebisingan,
mengganggu pendengaran, menyempitkan pembuluh darah, ketegangan otot, menurunya
kewaspadaan, kosentrasi pemikiran dan efisiensi kerja.
·
Karbon Monoksida (CO), dapat menyebabkan gangguan serius, yang diawali dengan
napas pendek dan sakit kepala, berat, pusing-pusing pikiran kacau dan
melemahkan penglihatan dan pendengaran. Bila keracunan berat, dapat
mengakibatkan pingsan yang bisa diikuti dengan kematian.
·
Karbon Dioksida (CO2), dapat mengakibatkan sesak nafas, kemudian sakit kepala,
pusing-pusing, nafas pendek, otot lemah, mengantuk dan telinganya berdenging.
·
Belerang Dioksida (SO2), pada konsentrasi 6-12 ppm dapat menyebabkan iritasi
pada hidung dan tenggorokan, peradangan lensa mata (pada konsentrasi 20 ppm),
pembengkakan paru-paru/celah suara.
·
Minyak pelumas, buangan dapat menghambat proses oksidasi
biologi dari sistem lingkungan, bila bahan pencemar dialirkan
keseungai, kolam atau sawah dan sebagainya.
biologi dari sistem lingkungan, bila bahan pencemar dialirkan
keseungai, kolam atau sawah dan sebagainya.
· Asap,
dapat mengganggu pernafasan, menghalangi pandangan, dan bila tercampur dengan
gas CO2, SO2, maka akan memberikan pengaruh yang nenbahayakan seperti yang
telah diuraikan diatas.
Berbagai
pabrik industri dianatara bahan bakunya banyak mempergunakan zat-zat kimia
organik maupun anorganik. Sebagai hasil pengolahannya selai menghasilkan
produk-produk yang berguna bagi kehidupan manusia, juga fakta menunjukkan bahwa
limbah-limbah negatif bagi kesehatan manusia dan kelestarian lingkungannya.
Diantara
efek limbah berbahanya terhadap kesehatan manusia adalah karena sifat toksik
bahan yang dikandung dalam limbah tersebut. Berbagai jenis penyakit yang dapat
terjadi karena limbah berbahaua adalah; penyakit pneumoniosis, silicosis,
byssinosis, siderosis, talkosis dan berbagai jenis keracunan lainnya.
Penyakit-penyakit
yang ditimbulkan dari limbah berbahaya dapat bersifat akut dan kronis. Terutama
limbah berbahaya toksis, dimana proses reaksinya sangat kompleks.
Secara
umum rantai reaksi menimbulkan efek terhadap kesehatan manusia dapat di bagi
dalam tiga face, yaitu: (1) face paparan atau eksposisi, (2) face
tokso-kenetik, dan (3) face tokso – dinamik.
Face
paparan dapat terjadi secara oral, melalui saluran pencemaran, atau melalui
kulit. Pada face tokso-kinetik ada dua proses yang memainkan peranan penting,
yaitu;
1.
Transpor yang meliputi absorbsi yang disebut, dan ekskresi.
2.
Perubahan metabolik yang disebut juga botransformasi yang sering menyebabkan
ketidakaktifan zat yang diserap. namun perubahan biokimiawi dalam organisme
dapat mengakibatkan juga pembentukan senyawa aktif dan dengan demikian
mengakibatkan bioaktivasi.
Face
tokso-dinamik meliputi interaksi antara molekul zat aktif atau zat racun dan
tempat kerja spesifik, yaitu reseptor. Interaksi ini menghasilkan induksi suatu
stimulus (rangsangan) yang dimulai dari proses biokimia dan biofisika dan
akhirnya menyebabkan efek bagi kesehatan manusia.
F.
Dampak limbah bagi Kesehatan
·
Timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat
mendorong penularan infeksi,
·
Timbulan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan
tikus,
·
Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus
yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air
minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan
cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai,
·
Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit),
·
Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu
contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia).
Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaaan binatang ternak melalui
makanannya yang berupa sisa makanan/sampah,
·
Sampah beracun.
Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
G.
Dampak limbah bagi Lingkungan
Pencemaran
darat yang dapat ditimbulkan oleh sampah misalnya ditinjau dari segi kesehatan
sebagai tempat bersarang dan menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau
dari segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika (tidak sedap dipandang
mata).
Cairan
rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air.
Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan
lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.
Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan
gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam
konsentrasi tinggi dapat meledak.
Macam
pencemarann perairan yang ditimbulkan oleh sampah misalnya terjadinya perubahan
warna dan bau pada air sungai, penyebaran bahan kimia dan mikroorganisme yang
terbawa air hujan dan meresapnya bahan-bahan berbahaya sehingga mencemari sumur
dan sumber air. Bahan-bahan pencemar yang masuk kedalam air tanah dapat muncul
ke permukaan tanah melalui air sumur penduduk dan mata air. Jika bahan pencemar
itu berupa B3 (bahan berbahaya dan beracun) mislnya air raksa (merkuri), chrom,
timbale, cadmium, maka akan berbahaya bagi manusia, karena dapat menyebabkan
gangguan pada syaraf, cacat pada bayi, kerusakan sel-sel hati atau ginjal.
Baterai bekas (untuk senter, kamera, sepatu menyala, jam tangan) mengandung
merkuri atau cadmium, jangan di buang disembarang tempat karena B3 didalamnya
dapat meresap ke sumur penduduk.
Macam
pencemaran udara yang ditimbulkannya misalnya mengeluarkan bau yang tidak
sedap, debu gas-gas beracun. Pembakaran sampah dapat meningkatkan
karbonmonoksida (CO), karbondioksida (CO2) nitrogen-monoksida (NO), gas
belerang, amoniak dan asap di udara. Asap di udara, asap yang ditimbulkan dari
bahan plastik ada yang bersifat karsinogen, artinya dapat menimbulkan kanker,
berhati-hatilah dalam membakar sampah.
Cairan
dari limbah – limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan airnya sehingga
mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat mati sehingga mungkin lama
kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia juga mengkonsumsi atau menggunakan
air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga menusia akan terkena dampak limbah
baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain mencemari, air lingkungan
juga menimbulkan banjir karena banyak orang-orang yang membuang limbah rumah
tanggake sungai, sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air tidak
dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga dapat
meresahkan para penduduk. Dampak lain,
·
Menurunnya kualitas lingkungan,
·
Menurunnya estetika lingkungan,
·
Terhambatnya pembangunan negara.
G. Penanganan Limbah
·
Pencegahan dan Pengurangan Sampah dari Sumbernya,
Kegiatan
ini dimulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan sampah organik dan
anorganik dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik disetiap
kawasan.
·
Pemanfaatan Kembali
a. Kegiatan pemanfaatan sampah kembali seperti composting (pengomposan). Sampah yang mudah membusuk dapat diubah menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan untuk melestarikan lingkungan.
a. Kegiatan pemanfaatan sampah kembali seperti composting (pengomposan). Sampah yang mudah membusuk dapat diubah menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan untuk melestarikan lingkungan.
b.
Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan yang berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang. Sedangkan pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya menjual barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol, gelas dan botol air minum dalam kemasan.
Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan yang berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang. Sedangkan pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya menjual barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol, gelas dan botol air minum dalam kemasan.
Tempat
Pembuangan Sampah Akhir
Sisa sampah yang tidak dapat dimanfaatkan secara ekonomis baik dari kegiatan composting maupun pemanfaatan sampah anorganik, jumlahnya mencapai ± 10%, harus dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA). Di Indonesia, pengelolaan TPA menjadi tanggung jawab masing-masing Pemda.
Sisa sampah yang tidak dapat dimanfaatkan secara ekonomis baik dari kegiatan composting maupun pemanfaatan sampah anorganik, jumlahnya mencapai ± 10%, harus dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA). Di Indonesia, pengelolaan TPA menjadi tanggung jawab masing-masing Pemda.
BAB
III
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai
materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Langganan:
Postingan (Atom)